Tuesday, May 25, 2010

Pengikat Gigi 'Nakal'



Meski sakit, meski mahal, biarin, deh .....


Kebanyakan, nih, di balik gigi rapi dan melengkung sempurna, ada kawat gigi a.k.a behel sebagai 'pahlawan' di baliknya. Makanya, kita bela-belain memasangnya supaya bisa punya gigi teratur - padahal rasanya sakit dan biayanya mahal. Kawat gigi memang jadi kesayangan di dunia kedokteran gigi. Dan ternyata, memasang alat pada gigi bukan hal baru, tuh.


MUMI JUGA PAKAI?
Melihat kecanggihan kawat gigi, pasti kita menyangka cara ini ditemukan oleh masyarakat modern. Padahal, nih, menurut laporan The American Association of Orthodontists (AAO), para arkeolog pernah menemukan beberapa tubuh manusia kuno yang di sepanjang giginya terdapat pengait panjang dari besi. Bahkan, mengikat giginya satu per satu. Diperkirakan mumi tersebut hidup di tahun 400 sebelum masehi.

Aristoteles pernah bilang, bahwa ada banyak cara merapatkan gigi. Salah satunya, menggunakan catgut yang terbuat dari usus sapi atau kambing. Usus dua hewan ini dipercaya sangat kuat dan ampuh merapatkan gigi. Cara inilah yang dilakukan oleh manusia kuno.

Selama tahun 1800-an catgut digantikan dengan kayu, tembaga, rumput, perak dan emas. Dari semuanya, sebenarnya emas dan perak yang bisa dipakai untuk semua bentuk gigi. Tapi karena terlalu mahal, cuma orang-orang kerajaan saja yang bisa memakainya. Untungnya, tahun 1950-an, baja anti karat ditemukan - lebih murah!


BAPAK ORTHODONSI
Dua orang berjasa dalam dunia Orthodonsi (bidang memperbaiki susunan gigi) adalah Norman W. Kingsley dan J.N. Farrer. Dua orang yang dijuluki bapak orthodonsi ini menyumbangkan penemuan dan karya untuk memperkaya ilmu orthodonsi.

Kingsley (seorang dokter gigi, penulis dan seniman) menerbitkan buku berjudul Treatise on Oral Deformities dan mendirikan New York State Dental Society tahun 1868. Sedangkan Farrer, menulis buku A Treatise on the Irregularities of the Teeth and Their Corrections, dan orang pertama yang menyarankan kalau merapatkan gigi harus dengan cara lembut. Jadi, butuh waktu agak lama.

Nah, barulah pada akhir abad 19, muncul nama Edward Angel yang dinobatkan sebagai Bapak Orthodonsi Modern. Dia menciptakan klasifikasi lengkungan kawat sesuai posisi gigi dan memperbaiki tindakan untuk kemiringan masing-masing gigi. Cara Edward-lah yang jadi acuan dunia orthodonsi saat ini.